Syarat Menjadi Camat yang Baik
Camat merupakan seorang pemimpin kecamatan. Camat diangkat oleh bupati dengan persyaratan-persyaratan tertentu, seperti golongannya harus IVa, eselonnya harus sudah IVa, dan persyaratan lainnya. Camat yang baik adalah orang yang bisa melayani masyarakat dengan pelayanan yang prima sehingga masyarakat menjadi terpuaskan. Camat biasanya dari seorang pegawai negeri sipil. Disini saya akan membahas bagaimana semua manusia bisa menjadi camat yang baik. Apa bisa saya menjadi camat? Saya kan bukan seorang pegawai negeri sipil. Kita semua memang seorang camat tetapi bukan camat di pemerintahan. Kita semua camat dunia yaitu calon mati. Ayo sekarang siapa yang menjawab bukan camat. Allah berfirman Q.S. Ali Imran ayat 185 yang berbunyi “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.” Kita semua di dunia ini pasti akan menemui ajal. Kapan kita mati? Manusia akan mati jika malaikat pencabut nyawa sudah memisahkan raga dan roh kita. Waktunya kapan? Itu adalah rahasia Allah tinggal menunggu giliran panggilan. Firman Allah Q.S. Ali Imran ayat 145 yaitu “Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya.” Kita semua tidak tahu usia kita sampai berapa dan kita mati dalam kondisi seperti apa. Dengan kerahasiaannya Allah maka kita harus mempersiapkan diri menjelang ajal datang. Kapan kita akan siap-siap untuk menyiapkan bekal yang dibawa? Jawabannya harus dari sekarang. Bekal kita untuk kehidupan di alam roh maupun akhirat supaya tetap hidup bahagia adalah pahala kebaikan sesuai dengan firman Allah Q.S. Ali Imran ayat 148 yang berbunyi “Maka Allah memberi mereka pahala di dunia dan pahala yang baik diakhirat. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.” Oleh karena itu, kita hidup didunia ini hanya mampir ngombe atau hanya sementara dan yang kekal itu diakhirat, maka mari kita mencari bekal yang sebanyak-banyaknya agar kita hidup bahagia didunia dan diakhirat. Jangan sampai sudah hidupnya didunia sengsara diakhiratnya lebih sengsara. Salah satunya cara mencari bekal mati sesuai dengan firman Allah Q.S. Al Baqarah ayat 177 yang berbunyi “Orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, musafir, peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan solat, dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang–orang yang bertakwa.” Selain itu dalam Q.S. Ali Imran ayat 134 yaitu “Orang yang berinfak baik diwaktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya, dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.” Dua ayat itu bisa menjadi pedoman bagi kita untuk mencari bekal yang akan kita bawa di alam roh dan akhirat. Dua ayat diatas baru sebagian kecil masih banyak dan luas bagaimana cara kita melakukan kebaikan. Saya mengajak kepada diri kita pribadi dan kita semua untuk memikirkan kehidupan kita dimasa yang akan datang. Kesempatan hanya akan datang satu kali dan tidak akan pernah diulang. Sebelum penyesalan kita ratapi, maka mulai dari sekarang, mulai dari yang kecil, kita lakukan perbaikkan diri untuk senantiasa menjadi hamba yang beriman dan bertaqwa kepada Allah. Jadi camat yang baik syaratnya adalah camat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, berguna bagi sesama, dan Rahmatan Lil Alamin yaitu Rahmat bagi seluruh alam. Allahu Akbar....