Jumat, 17 Desember 2010

Membangun Kepercayaan Diri

Kepercayaan mahasiswa

oleh Risma Wira Bharata pada 17 Maret 2010 jam 10:37
Referensi dari  Buku The Magic Of Thinking Big karya David 

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Mahasiswa
Kepercayaan diri adalah kekuatan penggerak. Kepercayaan akan keberhasilan ada dibalik semua usaha yang kita lakukan. Kepercayaan akan keberhasilan adalah satu unsur dasar yang sepenuhnya esensial pada diri orang-orang yang berhasil. Kesangsian merupakan kekuatan negatif/monster di dalam diri kita. Ketika pilihan tidak percaya atau ada keragu-raguan, pikiran tersebut menarik “dalih” untuk menyokong ketidakpercayaan. Sehingga kalau di dalam diri kita ada rasa keraguan, ketidakpercayaan, kegagalan maka marilah kita lawan sebelum monster-monster itu menghantam kita untuk gagal. Kepercayaan diri perlu dimiliki oleh para pemikir-pemikir besar yang akan memperbaharui keadaan diri sendiri, masyarakat sekitar kita dan bangsa kita tercinta ini. Pemikir-pemikir besar harus melekat pada sosok setiap mahasiswa. Kenaikan status dari siswa menjadi mahasiswa mengandung arti penting. Sebutan maha ini sungguh berat karena sebutan maha merupakan sifat Tuhan yang disandangkan kepada sekelompok pemuda yang pasti jauh dari sifat-sifat Tuhan. Namun sebutan mahasiswa sebagai pemikir-pemikir besar mempunyai sederetan tugas berat yang diamanahkan, mahasiswa tidak hanya dituntut sebagai Agen of change dan Iron Strock bagi dirinya sendiri dan keluarganya sendiri tetapi juga untuk bangsa dan negara Indonesia tercinta ini. Kata seorang aktivis mahasiswa Soe Hoe Gie “Di Indonesia hanya ada dua pilihan, menjadi idealis atau apatis. Saya sudah lama memutuskan bahwa saya harus menjadi idealis sampai batas-batas sejauh-jauhnya”.
Di Indonesia mahasiswa seperti itulah yang sedang dibutuhkan untuk memperbaiki bangsa ini. Kita telah ketahui bersama semenjak bangsa Indonesia ini dilanda krisis multidimensi tahun 1997, kondisi bangsa masih terengkis-engkis. Walaupun segala kekuatan yang telah dicurah, bangsa kita belum juga dapat mengalami kestabilan. Coba kita lihat di bidang ekonomi tentang harga-harga kebutuhan pokok masih sangat fluktuasi, di bidang politik masih hanya menginginkan popularitas semata contohnya pejabat yang satu naik oposisi yang satu menjatuhkan, di bidang hukum masalah-masalah KKN sampai saat ini belum dapat dituntaskan dan mafia pendidikan yang menerapkan politik dagang sapi, kerusakan moral dan etika yang terjadi pada pemuda karena mengalami krisis identitas, bahkan sampai dijajahnya kembali bangsa ini oleh bangsa asing melalui sendi-sendi yang tidak kelihatan atau maya yang mana hal itu lebih berbahaya daripada penjajahan fisik karena kita tidak dapat mengidentifikasinya.
Sudah selama kurang lebih 10 tahun pasca krisis 1997, bangsa kita belum dapat menstabilkannya kembali kondisinya. Bagaimana jikalau menurut pendapat ekonom, krisis moneter akan terjadi setiap 30 tahun sekali. Mampukah kita tidak tergoyah oleh krisis moneter yang akan terjadi kira-kira tahun 2020an? Kita pasti mampu dengan segala sumberdaya yang melimpah ruah di bumi pertiwi kita.
Mari kita sebagai mahasiswa siap membangun bangsa ini. Modal utama dan paling mendasar adalah kepercayaan diri yang tinggi untuk dapat membangun bangsa ini maka pikiran kita akan digerakkan untuk berpikir besar dan cerdik mencari jalan untuk menyelesaikannya. Otak dan pikiran kita sangat cerdik jika kita beri energi yang berupa suplemen kepercayaan diri yang tinggi. Tetapi masih banyak mahasiswa-mahasiswa Indonesia terutama UNY yang kurang percaya diri. Kita lihat saja dari ciri-ciri orang yang mempunyai kepercayaan kepada dirinya sendiri yaitu :
1. Selalu duduk di barisan terdepan
Coba kita perhatikan bahwa di dalam kelas perkuliahan, mahasiswa cenderung mengisi tempat duduk paling belakang dahulu yang dipenuhi. Mahasiswa itu berkata kalau duduk di barisan paling belakang supaya tidak mencolok. Alasan tidak terlalu mencolok adalah karena mereka kurang percaya diri.
Padahal duduk di paling belakang mendorong kita untuk tidak fokus pada perkuliahan malah hal-hal yang tidak penting dibicarakan bersama teman disebelahnya. Apalagi jika yang menerangkan itu dosennya tidak menarik, mahasiswanya akan ramai semua dari belakang terus kedepan dan mahasiswa yang paling memperhatikan hanya mahasiswa-mahasiswa yang duduk di barisan terdepan. Pengalaman saya jika saya duduk dibarisan terdepan saya dapat lebih kritis dalam mengikuti perkuliahan karena energi yang saya isi untuk focus pada saat dosen mengerangkan akan dapat melihat sampai hal-hal yang paling kecil sekalipun.Cobalah buktikan pengalaman saya itu, benar atau salah?
2. Selalu mengadakan kontak mata
Kontak mata adalah memandang mata lawan bicara saat berinteraksi dengan lawan bicara. Dengan menggunakan kontak mata maka mata kita akan bekerja untuk kita. Mengarahkan mata kita tepat ke mata lawan bicara. Ini tidak hanya memberi kita kepercayaan diri. Tindakan ini membuat orang lain juga percaya kepada kita. Mahasiswa biasanya kalau bertatap muka dengan dosen yang ditakuti atau dengan rektor, mukanya mesti hanya menunduk. Janganlah takut menatap mata lawan bicara, siapapun itu orangnya. Menataplah dengan tulus jangan dibuat – buat apalagi men-delik.Pratekkan hal itu dapat menambah energi kepercayaan diri.Buktikan!
3. Selalu berjalan 25% lebih cepat
Kita biasanya berjalan lebih cepat jika sedang sibuk saja tetapi kita akan berjalan biasa saja jika sedang santai. Para psikolog mengaitkan postur yang ceroboh dan cara berjalan yang lamban dengan sikap yang tidak menyenangkan terhadap diri sendiri, pekerjaan dan orang-orang disekeliling kita. Namun psikolog juga mengatakan bahwa kita dapat benar-benar mengubah sikap dengan mengubah postur dan kecepatan bergerak karena sangat tidak puas, orang yang benar-benar sengsara, benar-benar berjalan terhuyung dan tersandung sepanjang jalan adalah orang-orang yang mempunyai kepercayaan diri 0 besar.
Orang-orang yang memperlihatkan kepercayaan diri yang super. Mereka akan berjalan lebih cepat dari rata-rata orang berjalan bahkan berjalan mereka seperti setengah berlari. Cara berjalan mereka mengatakan bahwa mereka harus pergi ke suatu tempat yang penting dan ada tugas penting yang harus mereka kerjakan maka mereka akan berhasil. Dan teknik ini digunakan disetiap kesempatan, tidak hanya kalau sedang sibuk saja.
Bagaimana kita sebagai mahasiswa yang merupakan pemuda yang gesit menggunakan teknik berjalan 25 persen lebih cepat untuk membangun kepercayaan diri? Lihat saja orang Jepang, kecepatan mereka berjalan dan makan menunjukan bahwa kecerdasan berpikir mereka seperti kecepatan berjalan mereka.Cermatilah!
4. Selalu berbicara terus terang
Dalam berdiskusi dengan banyak orang dari segala ukuran dan orang dengan persepsi tajam dan kemampuan asli yang besar sampai orang yang apatis. Orang yang tidak mau berdiskusi adalah mereka tidak mempunyai kepercayaan diri. Setiap kali kita gagal berbicara, kita mengambil satu dosis dari racun kepercayaan diri maka kita menjadi semakin kurang percaya diri.
Mari kita perbanyak bicara yang fokus pada materi di dalam diskusi maka semakin besar kepercayaan diri kita dan membuka peluang untuk berbicara terus terang pada kesempatan berikutnya. Ayo kita manfaatkan vitamin pembangunan kepercayaan diri dengan menjadi orang pertama yang berbicara, menyatakan pendapat, mengajukan pertanyaan, atau menyanggah di dalam forum diskusi.
Metode pembelajaran di kampus sudah menerapkan itu. Tetapi forum diskusi masih saja dikuasai oleh orang-orang yang seperti-seperti itu saja yang sudah menonjol di dalam setiap forum diskusi. Dan orang-orang yang apatis terhadap diskusi hanya ramai saja di belakang seperti orang tidak butuh padahal pembelajaran itu merupakan bekal ilmu untuk kita terapkan didalam kehidupan kita.
5. Selalu tersenyum lebar-lebar
Senyum akan memberi kita dorongan yang sebenarnya yang kita butuhkan untuk menumbuhkan kepercayaan diri sendiri. Senyum yang lebar memberi kita kepercayaan, mengalahkan ketakutan, menggulingkan kekhawatiran, menaklukkan kemurungan. Tersenyum lebar-lebar maka kita pun merasa hari-hari bahagia muncul kembali lagi. Tetapi benar-benar tersenyum lebar hingga gigi kita kelihatan dan janganlah tersenyum setengah-setengah apalagi tersenyum yang dibuat - buat yang itu menandakan orang yang ragu-ragu dan tidak enak dipandang. Di kampus kita tercinta ini sudah digalakkan tersenyum dan berjabat tangan jika bertemu dengan orang lain. Dan itu sudah terwujud tetapi belum dilakukan oleh seluruh mahasiswa UNY.
Kelima tadi adalah ciri-ciri orang percaya dirinya besar. Sudahkah kita termasuk dalam kelima ciri tersebut. Sebagai mahasiswa kita wajib memiliki kelima ciri itu. Karena kita adalah kaum intelektual yang akan memperbaharui bangsa ini. Kepercayaan diri akan menggerakkan seluruh kemampuan yang kita miliki. Kalaupun belum mempunyai kepercayaan diri yang tinggi. Marilah kita menggali dan mengokohkan kekuatan kepercayaan diri dengan tiga pedoman yang sangat dasar yang harus kita tumbuhkembangkan didalam diri kita sehingga menyatu dengan jiwa kita yaitu :
1. Berpikir sukses, jangan pernah berpikir gagal. Berpikir sukses mengkondisikan pikiran kita untuk rencana yang menghasilkan keberhasilan, berpikir gagal akan terjadi sebaliknya. Kita sebagai mahasiswa yang perjalanannya masih cukup panjang, mari kita berpikir kedepan yang cemerlang, IPK tinggi dan menerapkan kemampuan kita untuk bangsa kita tercinta. Berpikir sukses maka kita akan benar – benar sukses. Hapus kata tidak mungkin di dunia ini semuanya dapat kita capai.
2. Ingatkan diri kita secara teratur bahwa kita lebih baik daripada yang kita kira..Rahasia sebuah keberhasilan adalah terus – menerus mengingat bahwa kita lebih baik daripada yang kjta pikirkan. Orang yang berhasil bukan orang dengan IQ super, karena keberhasilan tidak memerlukan kecerdasan yang luar biasa. Keberhasilan bukan juga disebabkan oleh keberuntungan. Keberhasilan sesungguhnya ditentukan oleh besar kecilnya kepercayaan diri kita untuk meraih kemenangan. Mari jangan pernah mengakui keraguan kita atau mengesankan kepada orang lain bahwa kita bukan orang kelas satu. Sebagai mahasiswa kita wajib mengingat diri kita sendiri bahwa kita bukan seperti yang kita bayangkan. Mahasiswa itu pasti orang-orang hebat. Kehebatan mahasiswa tidak hanya memiliki indeks prestasi yang tinggi tetapi juga yang mempunyai pola pikir dan wawasan yang luas sehingga setelah lulus tidak hanya menambah angka pengangguran saja tetapi akan mengurangi angka pengangguran dengan terbukanya lapangan-lapangan kerja baru yang diciptakannya. Jangan remehkan diri kita sendiri, karena kita memiliki modal kesempurnaan sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Bahkan kalau seluruh computer ditumpukan dimuka bumi ini sehingga mencakar langit, tidak akan mampu menandingi manusia ciptaan Tuhan Otak dan pikiran kita itu sangat pandai.Tidak ada didunia ini yang tidak pandai, Tuhan menciptakan semua manusia itu sama hanya saja sebagian orang tidak mengisi otaknya dengan baik.Bacalah ayat Al Quran yang pertama kali turun yaitu Surat Al Alaq
3. Percaya yang besar
Besar kecilnya keberhasilan kita ditentukan oleh besar kecilnya kepercayaan kita. Kalau kita berpikir tujuan-tujuan yang besar sehingga akan mendapatkan keberhasilan besar dan sebaliknya. Gagasan-gagasan besar dan rencana-rencana besar akan lebih mudah dan tidak sulit dicapai dibandingkan gagasan dan rencana yang kecil.Coba kalau kita akan memasukkan pasir dan batu didalam bejana, pasir atau batukah yang anda masukkan?Pasti batu dahulu lalu pasir. Kita ingat kembali pada tahun 1998, mahasiswa dengan gagasannya yang besar dapat menggulingkan rezim otoriter yang sangat besar karena sudah berkuasa selama 32 tahun. Dengan gagasan dan kepercayaan diri yang besar disertai tindakan yang nyata dapat mereformasikan negara Indonesia yang besar ini.

Jadi kesimpulan saya hal yang pokok dan harus ditanamkan bagi insan-insan muda sebagai pemikir-pemikir besar adalah kepercayaan terhadap dirinya sendiri dan keberanian yang tinggi. Menurut John Fereira, konsultan dari Deloitte and Touche Consulting, “ Seseorang yang memiliki kepercayaan diri, disamping mampu untuk mengendalikan serta menjaga keyakinan diri tersebut, akan mampu pula membuat perubahan di lingkungannya, disamping keahlian teknis, ‘Sang katalisator‘ perubahan memerlukan sejumlah kecakapan emosi lainnya Mahasiswa yang mempunyai kecerdasan intelektual, emosional, dan spirituil kesemuanya itu hanya dapat dieksplor jika di dalam diri mahasiswa itu tertanam rasa percaya diri yang besar sebagai penggerak yang kuat bagi kemampuan yang ada pada diri kita. Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa terutama UNY mari kita tanamkan kepercayaan diri kita untuk mengeluarkan semua kemampuan yang kita miliki. Kita diluar sana sudah banyak yang menunggu kehadiran kita untuk memperbaharui bangsa ini karena bangsa ini hanya dapat maju dengan lukisan-lukisan dari tangan-tangan kita. Ayo matahari sudah diatas kepala kita dengan kepercayaan diri dan karya nyata dari tangan kita, maka bangsa kita akan menjadi mercusuar dunia. Saya berharap semua lapisan keluarga besar UNY bersama – sama mewujudkan kepercayaan diri terutama mahasiswa sebagai pondasi untuk melangkah. Pepatah berkata “ Disitu ada kemauan, disitu ada jalan” Ayo seluruh agent of change dan iron shock tumbuhkembangkan kepercayaan diri didalam jiwa kita. Selama kita masih didunia ini kita pasti bisa meraih apa yang kita inginkan. Jangan sia – siakan kehidupan ini. Kita adalah khalifah yang dituntut untuk memakmurkan bumi Allah terutama tanah air kita Indonesia Raya. Terapkanlah cara menumbuhkan kepercayan diri yang saya rangkum diatas didalam kehidupan kita sehari – hari dari yang mendasar Atur kepercayaan diri kita secara seimbang tidak kurang dan tidak lebih. Segala sesuatu pasti ada proporsinya. Kalau kurang dan lebih akan menyebabkan tidak baik.Jika kurang percaya diri akan merasa minder terus dan jika kelebihan kepercayaan diri akan sombong dan arogan. Jadi aturlah kepercayaan diri kita jangan sampai kurang ataupun lebih dan yang tahu proporsi yang tepat hanyalah diri kita sendiri. Cobalah dari sekarang untuk memupuk kepercayaan diri bagi yang kurang dan menjaga over kepercayaan diri bagi yang lebih. Hal yang paling baik adalah menumbuhkembangkan kepercayaan diri dari dalam diri kita sendiri bukan memamerkannya kepada orang lain. Misalnya berbicara dengan lawan bicara“saya itu orang paling pandai”.Hal itu tidak boleh diucapkan kepada orang lain tetapi hanya boleh diucapkan kepada jiwa kita sendiri. Tidak perlu dikatakan kepada orang lain. Orang lain akan tahu kita pandai atau tidak dari tingkah laku dan perbuatan kita. Jangan kawatir orang pandai atau tidak, orang percaya diri atau tidak itu kelihatan dengan sendirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar