Senin, 07 November 2011

Suksesku Berawal dari Ikan Kecil




            Peribahasa “ Ikan besar dikolam yang kecil atau ikan kecil dikolam yang besar “ Kalau anda pilih yang mana?Untuk pertanyaan seperti ini, pasti setiap orang memiliki pandangan bermacam – macam. Menurut pengalaman saya pribadi membuktikan bahwa kesuksesan saya sampai saat ini bermula dari seekor ikan kecil dikolam yang besar. Saya adalah orang biasa yang tidak memiliki kecerdasan tinggi. Sejak memasuki sekolah dasar, saya termasuk orang yang bodoh. Teman – teman saya banyak yang pintar. Sehingga saya harus mengatrol kecerdasan saya dengan mengikuti les privat di rumah. Setelah kelulusan sekolah dasar diumumkan NEM saya pas – pasan untuk masuk di SLTP unggulan didaerah saya tetapi saya nekat untuk melanjutkan sekolah di SLTP unggulan itu. Akhirnya keputusan penerimaan tiba, saya dinyatakan diterima walaupun diranking terbawah. Kegiatan belajar mengajarpun dimulai di SLTP unggulan yang saya masuki. Ternyata benar saya tidak bisa mengikuti KBM disitu karena waktu kenaikkan kelas saya ranking tiga dari bawah. Sehingga dikelas – kelas selanjutnya saya harus mencari strategi untuk mendongkrak kecerdasan saya dengan mengikuti les privat dirumah yang melibatkan teman terpandai dikelas saya dan dibimbing oleh guru profesional. Hasilnya saya lebih bisa mengikuti pelajaran walaupun tidak secara drastis mendapatkan nilai yang baik. Waktu semakin berjalan, akhirnya keputusan kelulusanpun tiba. Saya nyaris tidak lolos disalah satu mata pelajaran tetapi nilai mata pelajaran yang lain cukup bagus. Lalu keputusan mencari sekolahan di SMA juga saya harus dipilih. Saya tetap memilih akan bersekolah di SMA nomor satu didaerah saya. Walaupun dengan perasaan cemas menunggu pengumuman penerimaan karena NEM saya hanya standar. Keluarga semua dikerahkan untuk menunggui pengumuman di SMA favorit itu supaya jika tidak diterima bisa langsung lari ke SMA yang lain. Tetapi nasib berpihak kepada saya walaupun penuh perasaan deg – degan karena ada diposisi tidak aman, saya akhirnya diterima juga di SMA nomor satu didaerah saya. Dengan kesempatan yang diberikan Tuhan kepada saya sehingga saya dapat diterima diSMA favorit, mengharuskan saya mencari strategi yang lebih unggul supaya saya menjadi hebat ditengah – tengah orang hebat. Akhirnya saya menemukan strategi unggulan yaitu saya mendekati teman – teman yang pandai dan juga mengharuskan saya untuk giat dan tekun belajar supaya harapan saya tercapai. Alhamdulillah mulai kelas satu saya selalu mendapat ranking sepuluh besar. Membaik dan terus membaik, puncaknya pada kelas tiga saya mampu menduduki juara tiga besar. Dan akhirnya dengan nilai yang tinggi dari kelas satu sampai kelas tiga berartinya jalan tol untuk melanjutkan kuliah di universitas unggulan sudah saya tempuh. Memang betul hanya dengan mem-fotokopi nilai rapor dari kelas satu sampai kelas tiga, saya akhirnya diterima di lima perguruan tinggi unggulan di Yogyakarta tanpa tes. Dari paparan pengalaman saya dapat ditarik kesimpulan bahwa menjadi ikan kecil dikolam yang besar  dapat mengantar kita untuk mencapai kesuksesan jika kita dapat menemukan strategi yang unggul untuk menaklukkan kolam yang besar. Langkah awalnya kenalilah lingkungan yang ada disekitar kita dengan cermat dahulu sehingga dapat menemukan strategi unggulan untuk menjadi besar. Memang tidak hanya sekejap mata untuk menjadi besar di kolam yang besar. Proses itu membutuhkan waktu yang lebih lama tetapi kepuasan yang akan kita nikmati akan lebih besar dan lebih lama. Proses untuk menjadi besar membutuhkan ketekunan dan pantang menyerah karena selain orang disekitar kita mempunyai kehebatan, risiko yang akan menghadang juga besar. Tetapi kalau kita bisa menemukan strategi unggulan dan bisa mengatasi risiko yang menghadang maka kita akan sukses dengan perasaan sangat puas karena proses yang berkesinambungan itu diisi dengan suplemen atau makanan untuk menjadi besar yang memang  berkualitas tinggi.         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar