Minggu, 19 Februari 2012

Siklus Hidup Manusia Agar dapat Terjual di Surga


Siklus Hidup Manusia Agar dapat Terjual di Surga
Manusia hidup di dunia ini mengalami beberapa perjalanan kehidupan. Tahap – tahap kehidupan manusia di dunia seperti didalam ilmu manajemen,  ada istilah input, proses, dan output. Jika kita akan membuat suatu produk maka kita akan melalui siklus tersebut seperti inputnya berupa bahan baku, prosesnya menjadi barang dalam proses, dan outputnya berupa barang jadi. Tahapan dalam setiap siklus itu harusnya memasukkan barang yang bagus dan prosesnya juga harus baik maka nantinya hasil produknya akan menjadi produk yang unggul sehingga diharapkan akan laku terjual dipasaran. Hal itu sama dengan siklus kehidupan kita di dunia ini yang harus kita lalui agar kita laku terjual di surganya  Allah.
Saya gambarkan inputnya berupa bayi lahir ke dunia. Setelah selama sembilan bulan kita berada di alam kandungan, Allah akhirnya mengeluarkan kita ke alam dunia dalam keadaan suci seperti kain putih yang belum ternoda. Sesudah input berupa bayi lahir dimasukkan, maka tahapan selanjutnya adalah kita harus memproses bayi lahir itu menjadi seorang manusia atau produk yang bagus. Prosesnya saya gambarkan berupa ibadah karena Allah berfirman: Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk menyembah-Ku/beribadah kepada-Ku. Proses ini harus kita lakukan dengan baik untuk membentuk manusia/produk yang unggul. Proses ini biasanya yang paling sulit kita lakukan secara kontinue sehingga terkadang produk kita yang suci dapat ternodai dengan goresan-goresan tinta hitam yang kita buat sendiri. Perjalanan produk berikutnya merupakan output yang berupa mati. Allah berfirman: Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mati. Kalau kita lihat inputnya jelas sudah baik/suci sehingga yang menjadikan produk kita menjadi jelek adalah prosesnya. Mungkin kita tidak memprosesnya dengan alat canggih yang berupa ibadah. Istilah ibadah itu luas yaitu secara vertikal yang berupa langsung kepada Allah seperti solat dan secara horisontal yang berupa berbuat baik kepada sesama ciptaan-Nya. Seumpama kita telah melakukan proses produk dengan baik yaitu ibadah, maka kita akan menghasilkan output yang berupa mati. Output yang baik pasti ditandai dengan label legal dari Allah yang berupa Khusnul Qotimah. Untuk mencari produk yang baik dan berlabel Khusnul Qotimah itu tidak mudah karena hanya Allah-lah yang berhak menyematkan label itu. Kita senantiasa harus selalu berusaha untuk menghasilkan produk yang baik dan berlabel Khusnul Qotimah dengan cara memproses produk kita dengan alat canggih yang berupa ibadah. Seandainya kita selama hidup di dunia ini selalu menjalankan ibadah dengan baik secara vertikal maupun horisontal maka pastinya kita akan mati secara Khusnul Qotimah.
Kesimpulannya adalah inputnya berupa bayi lahir/hidup, prosesnya berupa ibadah secara vertikal dan horisontal, dan outputnya berupa mati khusnul qotimah. Oleh karena itu, marilah kita mulai sekarang senantiasa melaksanakan ibadah secara vertikal yaitu menjalankan kelima rukun Islam yang langsung ditujukan hanya kepada Allah dan secara horisontal yaitu berbuat baik kepada sesama ciptaan Allah seperti kita tidak boleh menyakiti hati orang lain, membunuh binatang, dan merusak lingkungan. Jika kita sudah menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya, maka kita akan mati secara khusnul qotimah dan amal ibadah kita diterima disisi Allah sehingga kita akan masuk kedalam surganya Allah yang penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan yang abadi. 










   





























       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar